\m/ (0_0) \m/

Minggu, 26 Februari 2012

Herman LI tak mau jadi mesin uang industri musik

Nama Herman Li sebagai gitaris mungkin tak diragukan lagi. Tak heran bila Ibanez mengendorse gitaris band metal “Dragon Force” ini. Artinya, namanya hampir bisa disajajarkan dengan dua gitaris yang juga diendorse Ibanez, yakni Steve Vai dan Joe Satriani. Namun, Herman Li tetap menganggap popularitas sebagai hal nomor dua dalam bermusik.
Bagi Herman Li, popularitas adalah ‘hadiah kedua’ dalam bermusik. Karena, baginya musik adalah seni yang sebenarnya tidak harus selalu diukur dan popularitas dan uang.
“Saya tidak mau menjadi mesin uang untuk industri musik. Saya juga tidak mau bermain musik hanya untuk popularitas. Karena, sejak awal saya menekuni musik, khususnya gitar, saya beranggapan bahwa musik itu adalah seni, di mana saya bisa mengekspresikan diri. Kalau pun saya akhirnya dikenal lewat itu, itu adalah hal kedua,” ujar Herman Li, kepada wartawan, sebelum tampil di Tiara Hotel Medan, Kamis (22/7) lalu.
Herman Li juga mengatakan bahwa sejak ia mendalami gitar sejak berusia 17 tahun, ia sudah mengagumi gitar Ibanez. Selain karena bodynya yang ‘sesuai dengan karakter musiknya’, ia bisa mengeksplorasi sound-sound gitar lebih luas dengan gitar Ibanez.
“Jadi, kalaupun ada merk gitar lain yang ingin mengendorse saya, saya pasti menolak kalau bukan dari Ibanez. Itu makanya ketika Ibanez mengendorse saya, saya sangat senang,” ujarnya. Dengan kata lain, Herman Li sudah ‘jodoh’ dengan Ibanez.
Herman Li tampil di Medan, Kamis (22/7) lalu untuk menunjukkan kebolehannya. Ia juga menunjukkan sejumlah kelebihan Ibanez kepada ratusan penonton yang hadir saat itu. “Ibanez telah banyak menginspirasi saya sebagai gitaris,” ujarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut